Berawal dari melihat banyaknya sampah di tempat tinggalnya di Gianyar – Bali, khususnya untuk jenis sampah plastik yang tidak dapat terurai dalam waktu ratusan tahun, Gung Jezy mulai berpikir untuk melakukan sesuatu terhadap permasalahan sampah,khususnya sampah plastik yang kerap melahirkan masalah-masalah lainnya seperti banjir dan berbagai penyakit itu. Akhirnya, tepat di akhir tahun 2020, Gung Jezy dan 5 orang lainnya membentuk sebuah yayasan Parahita Padma Negara, memiliki ide untuk membuat sebuah aplikasi penjemputan sampah berbasis digital diberi nama MULUNG. Melalui aplikasi ini, kami mengajak masyarakat, khususnya di lingkungan Gianyar dan sekitarnya untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi MULUNG serta mulai memilah dan mengumpulkan sampah dari rumah masing – masing sesuai dengan kriteria sampah yang ada di sistem aplikasi Mulung Parahita.
Sistem bank sampah yang biasanya diterapkan di setiap banjar dan lingkungan, ternyata tidak cukup membuat Jezy yakin dapat mengatasi permasalahan sampah. Menurut data yang diperolehnya, bank sampah merupakan sistem yang tidak memudahkan masyarakat dalam mengumpulkan sampah. Hal tersebut dikarenakan cara kerja bank sampah yang menunggu masyarakat menyetorkan sampah, kemudian membayar si penyetor dengan uang cash yang jumlahnya tidak besar. Selain itu, dalam bank sampah juga seringkali terjadi permasalahan dalam hal keuangan. Hal inilah yang kemudian membuat Jezy merasa bank sampah adalah sesuatu yang tidak efektif. Ia pun berpikir tentang solusi apa yang dapat ia ciptakan dari permasalahan sampah tersebut.
Melalui aplikasi Mulung, kami mengajak masyarakat untuk mengumpulkan sampah dengan cara memisahkan sampah plastik, seperti botol air mineral, dengan sampah kardus atau sampah yang dapat didaur ulang lainnya. Ketika sampah sudah terkumpul, kolektor Mulung akan menjemput sampah ke rumah warga dengan menggunakan motor atau mobil. Mereka juga memberikan reward melalui poin yang dapat ditukarkan dengan pulsa, listrik, transfer ke rekening, ataupun berbelanja di gerai atau merchant Mulung menggunakan kartu Tap Cash (kerjasama dengan Cardsindo dan Bank BNI).

mobil penjemputan sampah Mulung Parahita
Meski harus bersusah payah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dari rumah dan penggunaan sistem aplikasi Mulung kepada masyarakat, tim Mulung Parahita tidak pernah berputus asa untuk memperkenalkan aplikasi Mulung kepada warga di sekitar desa Bona yang tidak sedikit menolak tawarannya menggunakan ide, gagasan dan sistem kami.
Hasil kerja keras Gung Jezy dan teman- temannya akhirnya mulai membuahkan hasil. Enam bulan beroperasi, Mulung Parahita sudah mampu mendapatkan lebih dari 2000 user yang berlatar belakang ibu rumah tangga di 8 desa di daerah kabupaten Gianyar. Sampai pada saat ini, tim Mulung Parahita telah berhasil mengumpulkan sampah non – organik yang dapat didaur ulang sebesar lebih dari 73.495kg (73ton).

Sampah yang berhasil dikumpulkan oleh Mulung Parahita
Untuk dapat mengetahui lebih lanjut kisah perjalanan Gung Jezy dan tim, silahkan kunjungi website kami di www.mulungparahita.org atau silahkan langsung download aplikasi Mulung Parahita di Playstore.